Aktuator pneumatik kerja ganda beroperasi dengan memasok udara bertekan secara bergantian untuk menggerakkan piston ke dua arah. Gerakan linier ini kemudian diubah menjadi keluaran rotasi melalui mekanisme roda gigi, memungkinkan kontrol buka dan tutup katup yang presisi. Alur kerja spesifiknya adalah sebagai berikut:
-
Proses Pembukaan Katup:
Udara bertekan masuk ke rumah silinder aktuator melalui Port A, mendorong dua piston terpisah ke arah berlawanan (ke arah ujung). Rak pada piston terlibat dengan roda gigi yang terhubung ke poros keluaran, menyebabkannya berputar 90 derajat berlawanan arah jarum jam, membuka katup. Secara bersamaan, gas yang awalnya berada di dalam silinder dikeluarkan melalui Port B. -
Proses Penutupan Katup:
Udara bertekan masuk ke kedua ujung rumah silinder melalui Port B, mendorong dua piston ke tengah. Rak pada piston menggerakkan roda gigi pada poros keluaran untuk berputar 90 derajat searah jarum jam, menutup katup. Secara bersamaan, gas di wilayah tengah silinder dikeluarkan melalui Port A.
Karakteristik Inti:
- Tanpa Pengembalian Pegas: Tidak seperti aktuator kerja tunggal, tipe kerja ganda sepenuhnya bergantung pada udara bertekan untuk pergerakan. Setelah pasokan udara atau daya hilang, aktuator akan tetap pada posisi terakhirnya alih-alih secara otomatis kembali ke keadaan default.
- Penggerak Udara Dua Arah: Membutuhkan pasokan udara bergantian ke dua port (A & B) untuk melakukan tindakan membuka dan menutup. Tekanan udara terus-menerus diperlukan untuk mempertahankan posisi katup terbuka atau tertutup.
- Arah Rotasi yang Dapat Disesuaikan: Arah rotasi (searah jarum jam-untuk-membuka atau berlawanan arah jarum jam-untuk-membuka) dapat dibalik dengan menyesuaikan orientasi rakitan roda gigi dalam mekanisme transmisi.
- Aman Secara Intrinsik: Desain pneumatik murni menghilangkan risiko percikan listrik, membuatnya cocok untuk lingkungan yang mudah meledak seperti pabrik minyak, gas, dan kimia.
Catatan: Arah pengoperasian (apakah Port A sesuai dengan buka atau tutup) dapat disesuaikan secara mekanis sesuai dengan persyaratan aktual. Pemilihan torsi keluaran harus menyertakan margin keamanan 20%-60% berdasarkan karakteristik media (misalnya, pelumasan, kandungan partikulat).
